PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I Keanekaragaman

 PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I
Keanekaragaman



 Oleh  :
1.     Maulida Mawadati N (09312244007)
2.     Ihsan Nur S.                (09312244009)
3.     Ridwan Irianto            (09312244010)
4.     Resita Arum S            (09312244021)
5.     Hentrista Rahma W    (09212244027)
6.     Fandi Rianata             (09312244029)
7.     Endah Dani P              (09312244034)


JURUSAN PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2009


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Tujuan

1.     Mengamati dan mengidentifikasi ciri-ciri objek biologi yang ditemukan di lingkungan sekitar.
2.     Menemukan persoalan-persoalan biologi berdasarkan pengamatan.
3.     Menarik kesimpulan hasil pengamatan.

B.    Latar Belakang

Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan kehidupan. Di alam ini terdapat  organisme yang beraneka ragam. Tiap-tiap organisme memiliki ciri khas masing-masing yang sangat beragam. Dengan mempelajari ciri-ciri tersebut kita dapat mengamati dan mengidentifikasi keragaman tersebut dan membawanya kepada gejala keanekaragaman yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gejala biologi.

Dengan mengadakan pengamatan dilapangan tentunya dapat memudahkan kita untuk mempelajari dan mengidentifikasi keragaman tersebut. Banyak cara untuk mempelajari keanekaragaman organisme salah satunya adalah mempelajari keanekaragaman sebagai suatu bentuk gejala alamiah yang menggunakan objek alam yang meliputi hewan, tumbuhan, protista dan tingkat organisasi kehidupan yang meliputi susunan sebagai berikut  :  Molekul,  sel, jaringan, organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

Dengan metode yang sistematis dan pengamatan secara objektif disini kita diajak untuk mempelajari keanekaragaman dan menempatkan gejala alam  secara struktural dan fungsional dan membandingkan dengan faktor lingkungan sehingga nampak jelas perbedaan antara gejala keanekaragaman dengan gejala biologi.
Pengamatan ini bukan ditujukan untuk memasuki terlampau jauh gejala alam yang terjadi tapi justru kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan penguasaan terhadap gejala alam yang diperoleh.
Kegiatan penyusunan laporan ini didukung dengan sejumlah koleksi organisme yang dapat diamati dan dijabarkan ciri-cirinya secara spesifik. Oleh karena itu kami mencari beberapa objek sebagai bahan untuk mendapatkan data yang kami inginkan. Salah satunya dengan mengunjungi beberapa tempat observasi yang ada objek pengamatan yang kami inginkan. Selain itu laporan ini juga didukung dengan lembar observasi untuk menguatkan dan beberapa buku acuan untuk memperkuat argument kami.
  


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Organisme di alam ini sangat beranekaragam, manusia tidak dapat lepas dari organisme seperti tumbuhan, hewan, dan protista dalam kehidupan sehari-hari. Keanekaragaman ini merupakan fakta dan gejala yang dapat diamati dengan baik dari segi ukuran, bentuk, struktur, warna, fungsi, perawakan, lama tumbuh dan tanggapan terhadap faktor lingkunan. ( Sudarsono, dkk, 2005:5). Keanekaragaman yang ada dapat disebabkan adaptasi, mutasi, modifikasi, perkembangan tumbuhan, faktor lingkungan, dan genetika.

Keanekaragaman hayati adalah variabilitas diantara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk interaksi ekosistem terestriaal, pesisir dan lautan, dan ekosistem akuatik lain serta ekologik tempat makhluk hidup menjadi bagiannya; hal ini meliputi keanekaragaman jenis, antarjenis, dan ekosistem (Convention on biological Diversity, 1993). Sedangkan pengertian yang lain, keanekaragaman hayati adalah ketersediaan keanekaragaman sumber daya hayati berupa jenis maupun kekayaan plasma nutfah (keanekaragaman genetik di dalam jenis), keanekaragaman antarjenis dan keanekaragaman ekosistem. (Sudarsono, dkk, 2005:6)

Keanekaragaman hayati dari jaman dulu telah ada pengklasifikasian contohnya jaman dulu orang-orang jawa membagi tumbuhan menjadi pala kependem, pala kesimpar, pala gumantung. Oleh karena itu dari dulu sebenarnya sudah ada taksonomi tumbuhan. Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari identifikasi tatanama dan klasifikasi tumbuhan. Kata taksonomi berasal dari Bahasa yunani, taxis : susunan, penyusun, penataan. Atau taxon : setiap unit yang digunakan dalam klasifikasi objek biologi dan nomos : hukum.

A. Alat dan Bahan
     Alat :  1. Penggaris
     2. kertas
     3. pulpen

      Bahan/ objek:
1. Tumbuhan cocor bebek
2. Tumbuhan Lidah Mertua
3. Tumbuhan kuping gajah
4. Hewan Semut Merah
5. Hewan ikan nila
6. Hewan kucing
7. Hewan ayam

B. Langkah Kerja
1. Objek dicari dan diamati
2. Hasil laporan dicatat
3. Laporan dibuat

C. Data Hasil Pengamatan
a.     Cocor Bebek (Kalanceae Pinnata)
Lokasi pengamatan    : Kebun percobaan biologi
Objek biologi              : Tumbuhan (Plantaea)
                                      Cocor Bebek (Kalancea pinnata)
Fakta                           : Akar              => Akar tunggang
  Daun             => Daun berwarna hijau muda dan tebal
  Batang           => Batang silinder
      tak beranting
      berwarna hijau kecoklatan
      lunak
Macam persoalan       : Keanekaragaman

b.     Kuping Gajah (Anthurium Crystalum)
Lokasi pengamatan    : Kebun Percobaan biologi
Objek biologi              : Tumbuhan (Plantaea)
                                            Kuping Gajah (Anthurium Crystalum)
      Fakta                           : Akar              => akar serabut
  Daun             => daun lebar menyerupai bentuk kuping gajah
                             daun berwarna hijau
                             tulang daun menjari
Macam persoalan       : Keanekaragaman

c.      Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata)
Lokasi pengamatan    : Pekarangan rumah
Objek biologi              : Tumbuhan (Plantaea)
                                      Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata)
Fakta                           : Daun             => daun berwarna hijau
                             tepi daun berwarna kuning
                             terdapat corak lurik pada daun
                             daun tebal
                             lebar daun ± 7 cm
                             tidak berbatang
  Bunga            => berbunga
                              tinggi bunga 43 cm
Macam persoalan       : Organisme dan lingkungan      
                                      Perilaku

d.     Kucing (Felis Domesticus)
Lokasi pengamatan    : Pekarangan rumah
Objek biologi              : Hewan (Animalia)
                                            Kucing (Felis Domesticus)
      Fakta                           : Tubuh           => terdiri dari kepala, badan, dan alat gerak
                                                                        mempunyai kumis,taring, cakar, dan berambut
      Macam persoalan       : Organisme dan lingkungan

e.     Semut Merah
Lokasi pengamatan    : Depan laboratorium biologi
Objek biologi              : Hewan (Animalia)
                                      Semut merah
Fakta                           : Tubuh           => terdiri dari kepala, badan, dan perut
                              berkaki 6
  Prilaku          => berjalan berbaris
                                                                  mengeluarkan cairan bau
 dapat mengangkat beban yang lebih berat dari         tubuhnya
                                                                  Jika berpapasan saling menyentuhkan antena
Macam persoalan       : Struktur fungsi

f.      Ayam (Callus Domesticus)
Lokasi pengamatan    : Pekarangan rumah
Objek biologi              : Hewan (Animalia)
                                            Ayam (Callus Domesticus)
      Fakta                           : Tubuh           => berwarna merah hitam
                                                                 berbulu
                                                                 bercakar 4
Macam persoalan       : Struktur fungsi dan perilaku

g.     Ikan Nila (Coreochomis Niloticus)
Lokasi pengamatan    : Kebun percobaan biologi
Objek biologi              : Hewan (Animalia)
                                                  Ikan Nila (Coreochomis Niloticus)
            Fakta                           : Lingkungan  => habitat air tawar
  Tubuh            => terdiri dari kepala, badan, dan ekor
                                                                              bersisik dan bersirip
                                                  Perilaku        => tidak berkedip
            Macam persoalan       : Struktur fungsi
                                                 


C. Pembahasan
a. COCOR BEBEK
          Cocor bebek merupakan tanaman dengan warna hijau kebiru-biruan dengan permukaan dilapisi lilin mengkilatt. Helai daun cocor bebek membentuk susunan yang teratur dan terbentuk menjadi seperti kuntum bunga. Jenisnya juga macam-macam, ada yang runcing, ada yang bulat dan ada yang keriting bergelombang. Cocor bebek memiliki batang yang lunak dan beruas. Daunnya tebal berdaging dan mengandung banyak air. Warna daun hijau muda. Bila dimakan cocor bebek rasanya agak asam dan dingin.
Cocor bebek adalah tanaman berair yang tidak suka banyak air alias senang kering. Cocor bebek hidupnya suka pada tempat yang panas dengan cahaya yang banyak.Tanaman ini sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan. Perawatannya tidak rumit, bahkan sangat gampang
Klasifikasi Cocor Bebek
Kingdom   : Tumbuhan (Plantae)
Divisi        : Tumbuhan berbunga (Magnoliophyta)
Kelas         : Berkeping satu / monokotil (Liliopsida)
Ordo          : Saxifragales
Famili       : Crasulaeae
Genus        : Kalanchoe
Spesies      : K. Pinnata


b. KUPING GAJAH

Kuping gajah merupakan sebutan umum untuk menunjukkan anthurium jenis ini. Motif daun terbentuk dari tulang-tulang daun yang umumnya berwarna lebih muda. Perkembangbiakan sangat mudah karena biji sering berbuah dan matang. Selain itu stek batang dapat dilakukan dan tidak membutuhkan perawatan khusus, bahkan bisa dilakukan penanaman dalam media tanah biasa.
Spesies kuping gajah jenis ini banyak dijumpai di Indonesia sebagai tanaman penghias rumah. Rumah dengan tanaman ini memberikan kesan klasik. Pembiakan yang umum dilakukan adalah stek batang.

c. LIDAH MERTUA
     Lidah mertua adalah tanaman yang bernama Latin Sansevieria trifasciata. Bentuknya mirip pedang dengan ujung lancip. Lidah mertua berfungsi memperindah ruangan sekaligus menyerap polusi sehingga udara di sekitar cukup bersih untuk dihirup.
Daun tumbuhan ini tebal dan banyak mengandung air. Oleh karena itu, lidah mertua sangat tahan kekeringan. Tetapi  dalam kondisi lembap atau basah, lidah mertua juga bisa tumbuh subur. Warna daunnya beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan ada juga yang berwarna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Demikian pula motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun sangat beraneka. Ada yang mengikuti arah serat daun dan tidak beraturan. Daun tersebut tumbuh langsung dari akar di dalam tanah.
Lidah mertua harus cukup mendapatkan cahaya matahari. Jika terus-menerus disimpan di tempat teduh, warnanya akan memudar. Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. Lidah mertua mampu membuat udara menjadi segar karena tanaman tersebut menyerap zat berbahaya di udara.
Perkembangbiakan lidah mertua adalah dengan menanam langsung potongan rimpang (rhizome) yang sudah tumbuh tunas. Pada beberapa jenis Sansevieria, tunas tumbuh dari batang yang terdapat di atas permukaan tanah. Bila menemukan hal semacam ini, jangan terburu-buru melepasnya dari indukan. Tunggu sampai tunas itu berakar dan tumbuh kuat.

Klasifikasi Lidah Mertua
Kingdom   : Tumbuhan (Plantae)
Divisi        : Tumbuhan berbunga (Magnoliophyta)
Kelas         : Berkeping satu/ monokotil (Liliopsida)
Ordo          : Liliales
 Famili      : Agavaceae
 Genus       : Sansevieria
 Spesies      : Sansevieria trifasciata Prain.


d. KUCING
Kucing atau Felis domesticus mempunyai ciri–ciri tubuh yang terdiri dari kepala, badan, dan alat gerak.Selain itu kucing memiliki rambut yang menyelimuti sekujur tubuhnya. Kucing juga memiliki cakar, 4 kaki, dan bertaring.
Kucing adalah predator hebat.Kucing dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies. Tetapi karena ukurannya kecil, kucing tidak berbahaya bagi manusia.
      Kucing dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran pencernaan yang khusus.Kucing menyukai suasana yang hangat dan sering tidur di bawah sinar matahari. Ia bisa mematung dan tak bergerak cukup lama terutama ketika sedang mengintai mangsa.
Kucing termasuk hewan yang bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut mereka. Air liur mereka adalah pembersih, tapi dapat mengakibatkan alergi pada manusia.
 Kucing yang sedang berkelahi menegakkan rambut tubuh dan melengkungkan punggung agar mereka tampak lebih besar. Serangan biasanya terdiri dari tamparan di bagian wajah dan tubuh dengan kaki depan yang kadang disertai gigitan. Luka serius pada kucing akibat perkelahian jarang terjadi karena pihak yang kalah biasanya akan lari setelah mengalami beberapa luka di wajah. Jantan yang aktif biasanya sering terlibat banyak perkelahian. Hal ini tampak pada berbagai luka di bagian wajah , seperti hidung atau telinga. Kucing betina kadang juga terlibat perkelahian untuk melindungi anak-anaknya.

e. SEMUT MERAH
Semut adalah serangga yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut disebut superorganisme karenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Telah disebutkan bahwa semut hidup berkoloni dan diantara mereka terdapat pembagian kerja yang sempurna. Jika diteliti, kita dapati sistem mereka memiliki struktur sosial yang cukup menarik. Mereka pun mampu berkorban pada tingkat yang lebih tinggi daripada manusia. Salah satu hal paling menarik dibandingkan manusia, mereka tidak mengenal konsep semacam diskriminan kaya miskin atau perebutan kekuasaan.
Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut). Tubuh semut, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot. Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung. Sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.
      Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi. Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka buta. Antena semut digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya.
Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Contoh paling mencolok yang dapat diajukan untuk komunikasi dengan sentuhan ini adalah semut yang memberi makan semut lain dengan makanan yang disimpan dalam temboloknya, dengan cara mengeluarkan makanan itu dari mulutnya dengan sentuhan pendek. Yang harus dilakukan serangga untuk menarik perhatian semut hanyalah menyentuh tubuh semut dengan antena dan kaki depannya. Lalu semut yang disentuh akan memberikan makanannya, meskipun makhluk yang bersentuhan dengannya adalah makhluk jenis lain.
Pada bagian depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula yang digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan untuk pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke semut lain atau larvanya.
Di bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan.
Di bagian metasoma (perut) semut terdapat banyak organ dalam yang penting, termasuk organ reproduksi.
Di atas tadi telah dikatakan tentang feromon, feromon sendiri adalah berasal dari kata “fer” (membawa) dan “hormon” (hormon) dan artinya “pembawa hormon”. Feromon adalah isyarat yang digunakan di antara hewan sespesies dan biasanya diproduksi dalam kelenjar endokrin. Komunikasi melalui feromon sangat meluas dalam serangga. Feromon bertindak sebagai alat pemikat seksual antara betina dan jantan. Feromon memainkan peran penting dalam komunikasi serangga. Semut menggunakan feromon sebagai penjejak untuk menunjukkan jalan menuju sumber makanan. Dan semut pekerja mensekresikan feromon sebagai zat tanda bahaya, yang digunakan ketika terancam musuh. Feromon disebar di udara dan mengumpulkan pekerja lain. Semut-semut ini akan dikeluarkan banyak atau sedikit bergantung pada sifat bahayanya. Feromon dapat dicium oleh semut lain dalam jarak 20 cm.
Bicara mengenai kelenjar endokrin, seperti yang disebutkan di atas, pada dasarnya terdapat beberapa kelenjar endokrin tempat reaksi kimia kompleks. Sekresi yang dihasilkan dalam lima kelenjar endokrin memungkinkan korespondensi kimia antar semut. Setiap kelenjar endokrin memiliki fungsi terpisah dalam spesies semut yang berbeda. Misalnya:
Kelenjar Dufour   => hormon yang diproduksi dalam kelenjar ini digunakan dalam perintah tanda bahaya dan berkumpul untuk menyerang.
Kantung racun      => produksi asam format dalam jumlah besar terjadi dalam kantung racun. Di sini pula dibentuk racun yang diproduksi untukdigunakan selagi menyerang dan bertahan. Asam format dibentuk oleh asam yang berasal dari penguapan asam yang diproduksi semut.
Kelenjar pigidial  => tiga macam spesies semut menggunakan sekresi yang diproduksi kelenjar ini sebagai sistem tanda bahaya. Contohnya : Semut panen gurun besar, spesies semut di Amerika, dan Pheidole bicontrista .
Kelenjar sternal    => sekresi di sini digunakan selama migrasi koloni, melacak mangsa, dan mengumpulkan prajurit. Fungsi paling orisinal sekresi ini adalah melumasi daerah perut ketujuh, yang sering harus diputar saat menyemprotkan racun. Dengan ini pemutaran tubuh untuk menyemprotkan racun menjadi lebih mudah.
Kelenjar metapleural        => Telah ditemukan bahwa sekresi dari kelenjar ini adalah antiseptik, yang melindungi permukaan tubuh dan sarang dari mikroorganisme
Ada metode lain saat semut berkomunikasi, yaitu dengan bunyi dan dengan menggosokkan bagian tubuh tertentu. Semut menggunakan bunyi “ketukan”, dan getaran yang dihasilkan diperoleh dari memukulkan tubuh pada rintangan atau tanah.
Semut hampir tuli terhadap getaran yang disampaikan melalui udara. Namun, mereka sangat peka pada getaran yang dihantarkan melalui zat padat. Ini adalah isyarat tanda bahaya yang paling efisien bagi mereka. Ketika mendengarnya, mereka Mempercepat langkah, bergerak menuju asal getaran, dan menyerang semua makhluk hidup yang bergerak yang mereka lihat disitu.



f. AYAM
Ayam dipercaya para ahli berasal dari domestikasi ayam hutan merah. Namun, pengujian menunjukkan kemungkinan sumbangan plasma nutfah karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam.
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin. Ayam jantan lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek.
Ayam sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia makanan baginya. Karena kebanyakan ayam kehilangan kemampuan terbang yang baik, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau di pohon.

g. IKAN NILA
         Ikan Nila adalah jenis ikan yang hidup di air tawar. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.
Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan belang yang makin mengabur pada ikan dewasa. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak.
Ikan nila dikenal sebagai pemakan segala (omnivora) dan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air karena ikan nila pemakan beragam tumbuhan.
Ikan nila bertulang belakang (termasuk vertebrata), bernapas dengan insang, bergerak dan menjaga keseimbangan tubunya menggunakan sirip-sirip.
Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan, yaitu :                 
1.   Sistem penutup tubuh (kulit) =>  antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber pewarnaan.
2.   Sistem otot (urat daging): =>  penggerak tubuh, sirip, insang
3.   Sistem rangka (tulang) =>  tempat melekatnya otot,  pelindung organ dalam dan penegak tubuh
4.   Sistem pernapasan (respirasi)=> organnya terutama insang, dan organ tambahan
5.   Sistem peredaran darah (sirkulasi) => organnya jantung dan sel-sel darah mengedarkan O2, nutrisi, dan lain-lain.
6.  Sistem pencernaan => organnya saluran pencernaan dari mulut sampai anus
7.  Sistem saraf => organnya otak dan saraf tepi
8.   Sistem hormon =>  kelenjar hormon yang berfungsi untuk pertumbuhan, reproduksi, dan sebagainya
9.  Sistem ekskresi dan osmoregulasi => organ utama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi => organnya gonad jantan dan betina

            Sedangkan kulit, kulit terdiri dari 2 lapis, yaitu :
1.   Epidermis luar yang tipis dan selalu berganti
2.   Edermis yang letaknya di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik

Fungsi kulit sendiri adalah untuk  :
1.   Pembungkus/penutup tubuh
2.   Pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3.   Penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4.   Alat ekskresi – osmoregulasi
5.   Alat pernafasan tambahan
Sedangkan organ yang terdapat pada kulit adalah sisik, kelenjar lendir, kelenjar racun dan, sumber pewarnaan.
Ikan nila juga mempunyai lendir pada kulitnya, ini berfungsi untuk :
1.  Mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2.  Mencegah keluar masuknyz air melalui kulit
3.  Mencegah infeksi
4.  Menutup luka
5.  Mencegah kekeringan
Sumber pewarnaan pada ikan berfungsi untuk penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, menghindar dari pewarnaan  predator, menunggu mangsa, dan komunikasi dengan lawan jenis.



BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
           Dari tujuan praktikum yang kami ajukan di atas, kesimpulan kami adalah sebagai berikut :
a. Hasil pengamatan objek dan pengidentifikasian objek telah kami cantumkan pada bagian analisis data. Objek yang kami teliti adalah tumbuhan cocor bebek, tumbuhan lidah mertua, tumbuhan kuping gajah, hewan semut merah, hewan ikan nila, hewan kucing, hewan ayam. Untuk protista belum kami teliti karena kami tidak menemukannya.
b. Macam persoalan biologi dari hasil pengamatan kami adalah struktur fungsi, organisme dan lingkungan, struktur fungsi dan perilaku serta keanekaragaman.
c. Dari hasil pengamatan (obsevasi) didapatkan, keanekaragaman pada makhluk hidup tidak hanya bisa kita peroleh dengan satu kali observasi namun kita mesti membandingkan beberapa sampel untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

C.    DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono.2005.Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi.Malang: Universitas Negeri Malang
Ayam.6 September 2009 dari http://id.wikipedia.org/wiki/ayam
Cocor_bebek.6 September 2009 dari http://id.wikipedia.org/wiki/cocor_bebek
Kucing.6 September 2009 dari dari http://id.wikipedia.org/wiki/
Anthurium-kuping-gajah.6 September 2009 dari http://malariana.wordress.com/2008/07/03 anthurium-kuping-gajah/
Lidah mertua.6 September dari http://www.plantamor.com/index.php.plant.
Semut/Ekologi dan kebiasaan.6 September 2009 dari http://id.wikipedia.org/wiki/semut
Yahya Harun.2004.Pustaka Sains Populer Islami Menjelajah Dunia Semut Jilid 5.Bandung:dzikra
Gambar-kuping-gajah.27 September 2009 dari http://mariarina.files.wordpress.com/2008/08/crystalinum.jpg
Gambar-ikan-nila.27 September 2009 dari http://www.google.co.id/ikan nila
Gambar-semut merah.27 September 2009 dari http://www.google.co.id/semut merah
Gambar-kucing-dewasa.27 September 2009 dari http://www.google.co.id/kucing dewasa
Gambar-cocor-bebek.27 September 2009 dari http://nellilinggayunara.blogspot.com/2008/07/cocor-bebek.html
Gambar-ayam.27 September 2009 dari http://anangss.wordpress.com/2008/07/03/koleksi- gambar-ayam/










0 Response to "PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I Keanekaragaman"