Laporan Praktikum Biologi Dasar II Pembelahan Mitosis

Laporan Praktikum Biologi Dasar II Pembelahan Mitosis

Bab I
Pendahuluan
  1. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan
Mahasiswa mampu mengamati dan menjelaskan tahapan siklus sel, terutama tahapan pembelahan mitosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Semua sel somatik dalam suatu organisme multiselular berasal dari satu sel, yaitu zigot, melalui proses pembelahan yang disebut mitosis. Fungsi mitosis mula-mula membentuk salinan yang sama dari tiap kromosom yang kemudian melalui pembelahan sel asal (induk), mendistribusikan suatu set kromosom yang identik kepada kedua sel anak.
Mitosis merupakan proses kontinu, namun untuk memudahkan penuturan para ahli biologi membagi peristiwa tersebut dalam lima tahap:
1) Interfase
Tahap interfase kadang-kadang dinyatakan dengan istilah keliru “tahap istirahat”. Memang demikian halnya, pengamatan visual menunjukkan seolah-olah tidak banyak terjadi di dalam sel. Dengan teknik khusus para ahli bioogi melihat bahwa sel itu melakukan sesyatu dan tidak beristirahat. Nyatanya terjadi banyak perubahan kimiawi. Yang jelas kromosom-kromosom mengalami perbanyakan jumlahnya. Lebih tepat lagi kromosom berlipat ganda.
2) Profase
Permulaan profase dari mitosis ditandai oleh suatu kondensasi benag-benag kromatin yang sangat halus menjadi struktur-struktur berbentuk batang yang merupakan kromososm yang menjadi dua itu.
Di dalam tiap kromosom terdapat suatu bentukan padat, kadang-kadang dalam diagram dilukiskan sebagai suatu titik , yang disebut sentromer. Berbagai kromosom mempunyai sentromer pada lokasi-lokasi yang berbeda sekujur panjangnya, dan dengan mengenal karakteristik ini serta perbedaan panjangnya, kita bisa membedakan satu kromosom dari yang lain.
Sentromer itu juga penting karena merupakan tititk pertautan pasangan kromatid, ialah kedua benang kromosom yang menjadi dua, dan sntromer ini banyak menentukan pergerakan kromososm sewaktu pembelahan sel. Pada hakekatnya bila diperhatikan apa yang terjadi pada sentromer pada berbagai tahap pembelahan, maka tidak sulit untuk dimengerti untuk distribusi kromososm pada waktu sel-sek membelah diri.
Pasangan kromatid dipandang identik dalam susunan kimiawinya. Bagaimana caranya material genetik membagi dua membentuk pasangan kromatid yang identik.
Sekali kromosom-kromosom itu berlingkar setelah menjadi dua, kromosom-kromosom itu merupakan struktur tersendiri dan mulai berpidah ke arah pusat sel.
Sejumlah perubahan sel yan komplek terjadi pada saat ini. Membran nuklear dan nukleolus memecah, dan sentriol memelah diri menjadi 2, kemudian berpisah, dan masing-masing pindah kebagian yang berlawanan dari sel. Begitu pula dalam sitoplasma timbul beberapa serat jernih yang memanjang diantara, dan berhubungan dengan kedua pasang sentriol, membentuk suatu struktur, yang sesuai dengan bentunya dinamakan gelendong mitotik. Sekalipun kejadian mitosis telah diketahui sejak abad ke 19, namun kita masih belum mengerti faktor-faktor apa yang menyebabkan komponen-komponen sel mengalami perubahan yang menawan yang terjadi pada pembelahan sel.
Pembentukan gelendong menyebabkan sel mempunyai orientasi: sentriol-sentriol merupakan kutub-kutub, dan bidang yang membelah gelendong merupakan ekuator, yang menandai bidang pembelahan, yang akan menghasilkan pemisahan kedua belahan sel asal. Profase berakhir jika kroosom-kromosom berpindah ke ekuator sel. Kromosom-kromosom bertaut pada serat-serat gelendong pada sentromer.
3) Metafase
Pada waktu kromosom mencapai ekuator gelendong, dikatakan sel berada pada tahap metafase dari mitosis. Kromosom berada pada serat-serat pada ekuator gelendong secara acak.
4) Anafase
Tidak lama setelah metafase, pada tahap anafase, serat-serat gelendong putus pada pertautan kromosom-kromosom, menyebabkan sentromer-sentromer berpisah. Serat-serat gelendong memendek; pada waktu memendek ini, serat-serat itu menyeret stu kromatid dari tiap kromosom asal ke arah ujung sel yang berlawanan oleh sentromer yang menjadi dua, yang masih tetap tertaut pada serat-serat. Karena sekarang merupakan benang-benang tunggal dengan sentromer-sentromernya sendiri, maka kromatid-kromatid itu sekarang disebut kromosom.
5) Telofase
Pada telofase, tahap terakhir mitosis, kromosom-kromosom melanjutkan jalannya ke masing-masing kutub. Karakteristik dari telofase adalah, suatu sel dimana terdapat 2 kelompok kromosom, tiap kelompok mengandung kromosom-kromosom yang sama benar satu dengan yang lain.
Lagipula, tiap kelompok adalah identik dalam hal isinya dengan sel asal, jadi sel-sel anak yang dihasilkan dari pembagian mitotik adalah genetis identik. Kemudian terjadi pengerutan sel pada bidang ekuator.
Pembelahan
Mitosis menjadi lengkap jika pengerutan sel makin mendalam dan akhirnya terpisah menjadi 2 buah sel, identik dalam susuan kromosomnya. Membran nuklear dan nukleolus terbentuk lagi di dalam tiap-tiap sel anak, dan kromosom mengecil berubah menjadi kromatin.
(William D, Stansfield.1991;23-26)
Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatik (sel penyusun tubuh).
Sel – sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel – sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel – sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel – sel kulit yang rusak atau mati. Akan tetapi sel – sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel – sel saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga haya dalam waktu beberapa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel bakteri. Sama dnegan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium,daneuglena. .
Pada sel – sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap – tahap tertentu yang disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S (synthesis),faseG2(growthatauGap2).
Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.
1. Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan ciri yang berbeda – beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol.
Ciri dari tiap fase pada kariokinesis adalah:
a). Profase
1) Benang–benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2) Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3) Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub
yang berlawanan.
4) Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.

b) Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.

c)Anafase
Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub masing – masing.

d)Telofase
Pada telofase terjadi peristiwa berikut:
1) Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin kembali.
2) Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
3) Serat – serat gelendong menghilang.
4) Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
Hasilmitosis:
1. Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing diploid.
2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.

2 Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.
Keterangan:
(a) Sitokinesis pada hewan
(b) Sitokinesis pada tumbuhan
PEMBELAHAN MITOSIS
(http;/www.crayonpedia.org/mw/_pembelahan_sel_secara_mitosis_12.1)
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan tempat
Waktu : Hari Selasa, 13 April 2010
Tempat : Laboratoriun Biologi FMIPA UNY
B. Alat dan bahan


Mikroskop cahaya
Ujung akar bawang merah (Allium cepa)
Kaca benda
Kaca penutup
Kertas hisap
Pipet
Tisu
Pinset
Alkohol 70%
Gelas aroji
Silet tajam dan silet berkarat
HCl 1 N
Acetocarmin
Botol ampul
Pembakar spritus
Korek api
Plastik dan karet


C. Cara kerja
a) Tahap persiapan
Pada tahap ini persiapan dilakukan oleh laboran. Tahap ini merupakan tahap penumbuhan akar bawang merah dan pemotongan akar bawang merah.

0 Response to "Laporan Praktikum Biologi Dasar II Pembelahan Mitosis"