Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Lingkungan - A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu dan tekhnologi manusia telah banyak membawa kesejahteraan hidup mereka. Namun tampaknya kesejahteraan ini diperoleh bukan tanpa resiko terhadap ancaman eksistensi mereka sebagai organisme hidup. Produk-produk industri akan dibarengi dengan hasil sampingan yang bisa merusak kualitas lingkungan hidup manusia disamping produk itu sendiri karena salah digunakan tidak jarang membawa kerugian atau korban dibelakang harinya.

Dampak negative dari kemajuan ilmu dan teknologi itu tidak terlepas dengan cara pandang manusia mengenai kebutuhan dan keinginan. Walaupun bentuk keinginan manusia itu satu sama lain tidak sama, namun secara garis besar dapat dinyatakan bahwa sifat dari keinginan tersebut adalah tidak terbatas. Hal ini berbeda sekali dengan kebutuhan, karena sifat dan bentuk kebutuhan manusia ini akan bersifat objektif.

Bila ditinjau bahwa tujuan manusia adalah mampu bertahan hidup didunia ini, maka sebagai prinsip-prinsip kebutuhan hidup pada semua organisme, kebutuhan manusia ini pun ada batasnya dan tidak perlu terlalu berlebihan baik mengenai perumahan, kendaraan, makan dan lainnya. Dampak negative yang ditimbulkan dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi itu adalah adalah adanya polusi. Polusi ini dapat berupa polusi tanah, air, udara yang hingga kini masih dihadapi oleh manusia dibelahan dunia manapun.

Akibat dari polusi ini sendiri tidak hanya mengakibatkan kerugian material akan tetapi juga kerugian immaterial yang membuat terganggunya kehidupan manusia. Atas dasar inilah sebagai manusia kita harus merasa berada dalam suatu system, yaitu system ekologi pada umumnya sehingga dengan itu kita mampu menghargai keseimbangan alam sekecil apapun itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan polusi? 2. Apa sajakah jenis dan sumber polusi? 3. Bagaimana dampak polusi bagi kehidupan manusia? 4. Bagaimana cara menanggulangi dampak bahaya dari polusi?

C. Tujuan Penulisan 1. Memahami pengertian polusi. 2. Mengetahui jenis dan sumber polusi. 3. Mengetahui dampak polusi bagi kehidupan manusia. 4. Mengetahui cara menanggulangi dampak bahaya polusi.

PEMBAHASAN

A. Definisi Polusi

Mengacu pada paper environtmental science yang dimaksud dengan pencemaran ialah sebagai berikut, Pollution is reduction in the quality of the environtment by the introduction of impurities.(Jonathan Turk, dkk). Jadi yang dimaksudkan dengan polusi adalah menurunnya kualitas lingkungan karena keadaan menjadi kotor. Yang dimaksudkan kotor disini adalah seperti asap yang mencemari udara, kotoran mencemari air, dan rongsokan mobil yang mencemari tanah, dan lain sebagainya.

Menurut Fuad Amsyari (1986: 50) pencemaran akan terjadi apabila dalam lingkungan hidup manusia (baik lingkungan fisik, biologis, maupun lingkungan sosialnya) terdapat suatu bahan dalam konsentrasi sedemikian besar, yang dihasilkan oleh proses aktifitas kehidupan manusia sendiri, yang akhirnya merugikan eksistensi manusia juga. Dari definisi tersebut yang dimaksud pencemaran tidak hanya dalm hal lingkungan biofisik saja akan tetapi juga pada lingkungan sosial manusia yang dimaksudkan ialah perilaku manusia itu sendiri dimana perilaku immaterial manusia bisa dikategorikan sebagai bahan pencemar, selama tingkah laku itu membawa kepada kehancuran eksistensi manusia.

Dari kedua definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pencemaran ialah menurunnya kemampuan lingkungan sehingga dapat mengancam eksistensi manusia yang dapat berasal dari lingkungan biofisik maupun tingkah laku manusia itu sendiri.

B. Jenis Polusi atau Pencemaran 


Menurut jenisnya pencemaran atau polusi dapat dibagi menjadi empat yaitu: 1. Pencemaran udara Menurut Wikipedia Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel dapat berasal dari industri, pembakaran sampah, emisi asap kendaran bermotor dan lain sebagainya. Contohnya adalah Gas H2S, Gas CO dan CO2, Partikel SO2. 2.

Pencemaran air Polusi air adalah berkurangnya kemampuan air karena keadaan air menjadi kotor. Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar yakni Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air, Sampah organic yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan o2 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air. 3. Pencemaran tanah.

Pencemaran tanah adalah berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap unsur hara yang dibutuhkan oleh makhluk hidup yang memanfaatkannya. Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran yakni sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng, detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan), zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida. 4. Polusi suara Polusi suara adalah berkurangya kemampuan lingkungan manusia khususnya yang berhubungan dengan komunikasi sebagai akaibat dari kebisingan lingkungan itu sendiri. Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

C. Dampak Polusi Bagi kehidupan manusia. 

Menurut Gunarwan Suratmo (2007: 103) dampak dari suatu proyek pembangunan dari lingkungan dapat dibagi kedalam lima kelompok sebagai berikut: 1. Dampak kebisingan. 2. Dampak kualitas udara 3. Dampak pada kualitas dan kuantitas air 4. Dampak pada iklim atau cuaca. 5. Dampak pada tanah. Marilah kita lihat kelima dampak tersebut secara lebih terperinci.

a. Dampak kebisingan

Dampak pada kebisingan atau dampak pada tingkat kebisibgan yang terjadi pada daerah proyek pembangunan atau daerah disekitar proyek mempunyai pengaruh yang penting terhadap kesehatan masyarakat, kenyamanan hidup masyarakat, pada binatang ternak, satwa liar ataupun gangguan pada ekosistem alam. Dampak pada kebisingan biasanya terjadi pada waktu proyek tersebut sedang dibangun maupun sewaktu sudah berjalan. Akibat dari adanya kebisingan pada manusia dapat dibagi kedalam perubahan ketajaman pendengaran, mengganggu pembicaraan, dan mengganggu kenyamanan.

b. Dampak pada kualitas udara

Pencemaran udara dapat diartikan sebagai adanya satu atau lebih pencemar yang masuk kedalam udara atmosfer yang terbuka, yang dapat berbentuk sebagai debu, kabut, bau, asap, atau embun yang dicirikan bentuk jumlahnya, sifatnya, dan lamanya. Pencemaran ini dapat mengganggu kesehatan manusia, tanaman dan binatang, atau pada benda-benda, dapat pula mengganggu pandangan mata, kenyamanan hidup dari manusia dan penggunaan benda-benda. Pengaruh yang sangat penting adanya pencemaran udara pada manusia adalah dalam aspek kesehatan, kenyamanan, keselamatan, estetika, dan perekonomian. Bahaya terhadap kesehatan dapat ditimbulkan oleh udara yang telah tercemar. Misalnya pengaruh dari karbon monoksida dari kendaraan dikota. Telah banyak pula tercatat adanya penyakit yang akut sampai pada kematian yang disebabkan oleh udara yang tercemar. Kenyamanan yang berkurang atau hilang dari manusia dapat ditimbulkan oleh terjadinya iritasi pada mata karena adanya fotokimia aksidan atau dapat pula terjadi iritasi yang menyebabkan kesulitan dalam bernafas karena berbagai macam pencemar. Keselamatan dapat diganggu oleh adanya pencemaran udara karena pandangan mata yang terganggu, ini menyebabkan keselamata lalu lintas udara, air, maupun darat. Gangguan perekonomian dapat terjadi karena berkurangnya produksi tanaman pertanian yang biasanya terpengaruh oleh sulfur oksida, nitrogen oksida dan lain-lainnya. Kesehatan ternak akan terganggu karena adanya flourin. Benda-benda akan menjadi rusak dan berantakan kaerna berbagai macam polutan udara. Karatan biasanya banyak dipengaruhi sulfur oksida, pengikisan batu karena adanya kabut asam dan seterusnya. Estetika dapat terganggu karena adanya pencemar udara yang akan dapat menggangu kecerahan atmosfer. Misalnya asap dan bau tidak enak yang dapat disebabkan oleh ammonia dan sulfur.

c. Dampak pada kualitas dan kuantitas air

Air merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, sehingga harus dijaga. Perubahan kualitas dan kuantitas air dapat terjadi karena adanya buangan bahan organic dan in organic kedalam air, yang dapat larut dalam air maupun tidak dan terjadinya perubahan dalam kekuatan aliran dan siklus tata air di alam. Dalam Des W. Connel (1995) disebutkan pada saat bahan organic dibuang ke suatu aliran, terjadi suatu rentetan perubahan. Kandungan oksigen terlarut dalam air menurun karena kenaikan pernafasan microbial, dan pengisian terjadi oleh larutan oksigen atmosfer pada batas udara-air. Ini menghasilkan suatu longsoran oksige terlarut. Tingkat pencemaran naik dan turun dalam kaitannya dengan penurunan oksigen terlarut dan kenaikan berikutnya. Biasanya dampak dari pencemaran ini berakibat pada garam, garam terlarut, oksigen terlaryut, kemurnian air, banyak bakteri membahayakan serta dapat juga menyebabkan banjir.

d. Dampak pada iklim atau cuaca

Dengan adanya banyak sekali polusi industri misalnya asap pabrik, gas buang dan sebagainya dapat membuat lapisan karbon dioksida diatmosfer semakin tebal sehingga mengakibatkan radiasi matahari yang diserap oleh bumi tidak dapat lagi di pantulkan ke angkasa sebagai akibatnya akan terjadi green house effect yang menyebabkan suhu bumi secara global naik sehingga iklim tidak menentu seperti sekarang yang kita hadapi yakni musim hujan yang tiada henti-hentinya.

e. Dampak pada tanah

Sehubungan dengan dampak pencemaran terhadap tanah yang menjadi objek pertama adalah vegetasi alam dimana unsur-unsur yang terkandung, ada limbah turut diserap oleh vegetasi tadi yang mengakibatkan dapat membahayakan kehidupan vegetasi itu serta siklus ekologi mengingat tumbuhan merupakan sentral produksi yaitu sebgai produsen untuk orgaanisme selanjutnya. Ini berati jika vegetasi tercemar maka semua mahkhluk hidup yang lain juga akan merasakan dampaknya entah dalam jangka waktu cepat atau lambat yang berakibat membahayakan eksistensinya. Menurut Amsyari Fuad (1977) subsidi enersi yang dibawa oleh manusia ke dalam lingkungan buatannya bertambah lama bertambah kompleks. Dalam dunia pertanian, mulailah mereka dengan pupuk kandang, meningkat kepada pupuk ZA, ke macam pupuk phospat dan seterusnya berkembang sesuai dengan tanah garapannya.

Disamping pupuk untuk menyuburkan tanah pertanian mereka, maka muncul pula problem baru dalam dunia pertanian ini yakni hama tanaman. Hama tanaman padi misalnya mulai berdatangan dari hama burung, walang, sampai yang sekarang dirasakan sulit di atasi, yakni hama wereng. Terhadap hama ini mau tidak mau manusia juga harus memberantasnya demi menjaga produksi padi agar bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Maka berkembanglah suatu bentuk subsidi enersi yang baru yakni obat-obatan anti hama, mulai dari DDT sampai racun hama yang termoderen seperti melathion dan sebagainya. Subsidi enersi yang dibawa manusia ke lingkungan buatannya tersebut mempunyai rentetan lain. Misalnya dalam contoh pupuk buatan tadi. Pupuk ini tidak begitu saja berada pada dunia manusia, karenanya manusia masih perlu membuatnya. Membuat pupuk ini memerlukan pabrik, salah satu contoh pabrik pupuk modern adalah pabrik pupuk ZA di kabupaten Gresik yang disebut sebagai industri petrokimia.

Ternyata yang disebut dengan pabrik pupuk ini bukan hanya menghasilkan pupuk saja, namun dalam pabrik tersebut terjadi pula proses pengolahan dari bahan baku menjadi bahan pupuk, yang mana dalam proses itu terpaksa dilepaskan asap pabrik (sebagai hasil pembakaran) dan bahan buangan pabrik (kotoran pabrik/ waste product). Pada suatu saat baik asap pabrik atau buangan pabrik tersebut mengandung zat yang konsentrasi zat tersebut sedemikian rupa sehingga mengakibatkan “penyakit” atau gangguan kesehatan disekitar pabrik itu.

Misalnya pernah terjadi wabah penyakit mata pada akhir tahun 1975 disekitar pabrik petrokimia, yang diduga karena penduduk tidak tahan (allergi) terhadap salah satu bahan dari asap pabrik tadi. Begitu pula suatu bahan buangan dari suatu pabrik bumbu masak ( yang digunakan ibu-ibu melezatkan rasa makanannya) pada pertengahan tahun 1975 telah mempengaruhi sebuah sungai di Kota Madya Surabaya yang mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit terhadap manusia-manusia disekitarnya karena ikan-ikan banyak yang mati dan sumber air minum (air ledeng) menjadi keruh dan berbau.

Akibat-akibat jelek yang disebutkan bisa pula di akibatkan oleh bahan yang diproduksi sendiri, misalnya pupuk sebagi subsidi enersi yang dimaksudkan untuk menyuburkan tanah pertanian, bisa saja suatu saat termakan oleh manusia sehingga mengakibatkan kematian mereka. Atau pupuk tadi dengan konsentrasi yang tinggi terserap oleh air tanah yang mengalir kesungai yang diminum airnya oleh penduduk, bisa pula berpengaru negative terhadap manusianya.

D. Menanggulangi dampak bahaya dari polusi 


Dengan adanya polusi atau pencemaran yang telah dipaparkan tadi tidak dipungkiri bahwa manusia ingin mengembalikan kembali kemampuan alam untuk dapat kembali melanjutkan siklus alaminya yang secara implisit menginginkan agar manusia tetap eksis.

Oleh karena itu, untuk menanggulani dampak negative pencemaran lingkunga yang disebabkan oleh aktifitas manusia dapat ditempuh dengan berbagai cara diantaranya:
1. Menghijaukan kota industri. Misalnya dengan membuat hutan buatan yang tujuannya untuk menetralisir beberapa gas tertentu secara alamiah, pembuatan taman-taman untuk rumah-rumah, membuat jalur hijau di daerah tertentu dari kota. dan lain sebagainya.

2. Pengontrolan terhadap kepadatan lalu lintas kendaraan bermotor di dalam kota besar. System denda bagi pengguna mobil pribadi yang kurang efisien (satu mobil hanya untuk satu penumpang) dan system satu jalur akan bisa membantu mengurangi pencemaran oleh asap kendaraan bermotor.

3. Usaha untuk selalu memikirkan proses daur ulang. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus memikirkan zat buang entah dari manusia maupun dari pabrik yakni patut untuk memperoleh tempat untuk mengatasi masalah pencemaran ini. Seperti usaha pembuatan pabrik kompos dari sampah manusia adalah bentuk-bentuk pemikiran kearah proses daur ulang ini.

4. Pencemaran air sungai oleh bahan kimiawi yang beracun, lebih-lebih sungai tersebut adalah sungai yang vital bagi suatu daerah tertentu, katakanlah sebagai sumber air minum penduduk di kota ataupun sumber air bagi industri-industri yang ada di daerah pengaliran sungai tersebut, maka jelas kerugian yang diderita akan besar sekali baik materiil maupun immaterial seperti kesakitan, kematian dan sebagainya.

Pada umumnya usahanya meliputi; menemukan sumber bahan beracun, menghentikan atau menahan masuknya bahan kimiawi beracun tersebut kedalam sungai yang tercmar, member treatment kepada sungai yang sedang tercemar seperti tindakan netralisasi, memberikan penyuluhan kepada masyarakat akan tercemarnya air sungai tersebut.

5. Terhadap pencemaran sosial. Pencemaran ini yang manifestasinya bisa berupa kebiasaan hidup yang tidak higienis sampai suatu bentuk kompleks tingkah laku yang merugikan maka usaha-usaha pendidikan kesehatan masyarakat yang lebih intensif serta moral agama dan moral bangsa yang menguntungkan pembangunan mental harus diberikan prioritas yang lebih tinggi.

KESIMPULAN 

Polusi adalah menurunnya kemampuan lingkungan sehingga dapat mengancam eksistensi manusia yang dapat berasal dari lingkungan biofisik maupun tingkah laku manusia. Jenis dari polusi dapat dibagi menjadi tiga yaitu polusi tanah, air, udara, dan suara sedangkan sumber polusi dapat berasal dari pertanian, industri, pembangunan, kebiasaan hidup dan lain sebagainya. Dampak yang diakibatkan oleh adanya pencemaran dapat berupa penyakit-penyakit seperti alergi, tuli, keracunan, perubahan iklim, kematian dan lain sebagainya.

Cara menanggulangi dampak tersebut diantaranya adalah Menghijaukan kota industri, Pengontrolan terhadap kepadatan lalu lintas kendaraan bermotor di dalam kota besar, Usaha untuk selalu memikirkan proses daur ulang, Menemukan sumber bahan beracun, menghentikan atau menahan masuknya bahan kimiawi beracun tersebut kedalam sungai yang tercmar, member treatment kepada sungai yang sedang tercemar seperti tindakan netralisasi, memberikan penyuluhan kepada masyarakat akan tercemarnya air sungai tersebut, Usaha-usaha pendidikan kesehatan masyarakat yang lebih intensif serta moral agama dan moral bangsa yang menguntungkan pembangunan mental harus diberikan prioritas yang lebih tinggi.

Daftar pustaka

Amsyari, Fuad. 1986. Masalah Pencemaran Lingkungan. Surabaya: Ghalia Indonesia

Anonym. 2009. http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/13/polusi-atau-pencemaran-lingkungan/ diakses pukul 21:48 WIB pada tanggal 19 mi 2011 Conell, Des W &

Miller, Gregory J., 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Jakarta: UI-Press Suratmo,

Gunarwan. 2007. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press Turk, Jonathan, dkk. Environtmental Science (third edition). USA: Saunders

College Publishing Wikipedia. 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara diakses pukul 21:21 WIB pada tanggal 19 mi 2011

Sekian artikel tentang Pencemaran lingkungan yang dapat dibagikan. semoga dapat membantu, jangan lupa bagikan ya !!!

0 Response to "Pencemaran Lingkungan "